Jumat, 14 Maret 2008

Absen Seminggu [part 2 - end]

Setelah pulang dari JMC, segera menuju rumah dan makan siang.
Tetapi rasa sakit itu kembali datang.Tetap dipaksakan untuk makan, karena kami berfikir mungkin dede sedang lapar.
Setelah makan, sambil menahan sakit berusaha untuk tidur.
Alhamdulilah bisa tidur dengan pulas.Jam setengah 3 sore bangun dan tiba-tiba sakit itu makin menjadi-jadi.Suami sudah kembali ke kantor.
Dibuat telentang sakit, meringkuk sakit, apalagi tengkurap malah tambah sakit.
Tidak kuat menahan sakit, akhirnya telpon lagi ke suami.


Suami segera datang dan mengantar lagi kembali ke RS JMC.
Disana bidan menanyakan lagi keluhan-keluhan lain.
Tak berapa lama bidan menelpon dokter Sri, dan menurut dokter Sri aku harus dirawat inap agar bisa diberikan infus.
Setelah 1 jam mendapatkan infus, rasa sakit tidak kunjung reda, malah semakin menjadi-jadi.
Masih tidak tahan dengan rasa sakit, akhirnya dengan tidak sabar suami mendesak suster dan bidan jaga agar segera didatangkan dokter Sri.
Menurut bidan yang jaga, dokter Sri tidak bisa datang saat itu karena masih ada tugas di RS lain.

Akhirnya dengan persetujuan bersama, aku diperiksa oleh Dr Naswal yang sedang praktek hari itu jam 5 sore.
Beberapa kali perut dipencet-pencet, kalau yang dipencet kanan tidak sakit, kalau yang dipencet kiri sakit banget.
Diagnosa sementara ini karena ada gangguan dengan kistanya, entah itu meluntir, pendarahan atau pecah.
Tapi... dari hasil USG posisi kista tetap, tidak terlihat pendarahan apalagi pecah.
Semakin was-was saja, apalagi rasa nyeri tak kunjung hilang.
Akhirnya diberikan resep oleh Dr Naswal dan dilihat perkembangannya 6 jam kedepan.

Setelah kembali ke ruang observasi, ditambahkan 1 infus lagi plus disuntik beberapa kali entah obat apa, cuman nurut berharap rasa sakit segera hilang.
Suster juga mengambil darah untuk ditest kadar hemogoblin dan *** (lupa) :D
Intinya jika hemogoblin menurun drastis indikasi ada pendarahan, jika *** naik maka ada indikasi infeksi.Sekitar jam 7 dipindahkan ke kamar perawatan di lantai 3.

Sambil nahan sakit, aku dipaksa suami makan.
Mungkin karena ga tega aku ga berdaya, suamiku cuman bisa mondar-mandir.
Akhirnya dia pulang menjemput ibu kos biar aku ada temennya.
Jam 10 an ibu kos baru datang, karena dia juga abis nengokin tetangga yang kecelakaan.
Tapi rasa nyeri di perut sebelah kiri masih terasa.
Akhirnya jam 11 malam dokter Sri datang.

Tapi sungguh diluar dugaan, menurut dokter Sri aku tidak apa-apa.
Jika memang yang sakit adalah kista, wajahku harus lebih pucat dari saat itu dan aku sudah tidak bisa duduk.
Dokter Sri masih menunggu 2 kali 6 jam lagi untuk memastikan tindakan yang diambil.
Jika ternyata yang bermasalah kista, maka kista akan disedot.
Tentunya ini akan memberikan resiko pada janin.
Aku dan suami hanya bisa berdoa agar janin kami tidak ada masalah.
Dan lagi-lagi aku di ambil darahnya untuk ditest lagi.

Kali ini aku bener-bener ga bisa tidur karena masih menahan rasa sakit.
Jam 3 pagi suster kembali kontrol cek suhu tubuh dan tekanan darah.
Karena aku masih tidak bisa tidur karena menahan sakit, suster memberikan obat lagi yang (maaf) dimasukkan ke dubur.
Satu jam setelah obat itu masuk, aku akhirnya bisa tidur walau hanya sampai jam 5 pagi.

Pagi itu mertuaku sudah datang sekitar jam setengah 6.
Di susul orang tuaku (bapak dan ibu) jam 9 pagi karena keretanya telat.
Ibuku tak kuasa membendung kesedihan, dia langsung memeluk dan menangis.
Pagi itu, entah karena dukungan keluarga atau memang sudah sembuh, rasa sakit yang aku alami sedikit berkurang.
Sekarang timbul permasalahan baru, setiap aku selesai pipis rasa sakit itu makin menjadi-jadi.
Akhirnya dilakukan pemeriksaan darah lagi, kali ini tanganku sampai membiru karena banyaknya suntikan :(

Sorenya jam 5 dokter Sri lakukan pemeriksaan kembali.
Kali ini kata dokter Sri, jika hasil pemeriksaan harus di operasi atau disedot kistanya, maka sore itu juga langsung dilakukan.
Tentu saja semuanya jadi bingung dan takut.
Dan Alhamdulilah hasil pemeriksaan semuanya dibilang normal.
Ini mungkin hanya gejala 'Radang Kandung Kemih', karena sekarang ada keluhan baru setiap selesai pipis perut terasa sakit sekali.

Akhirnya aku hanya diberikan resep yang harus di minum selama 5 hari.
Besok lusanya aku sudah diperbolehkan pulang, tetapi tetap harus istirahat karena badan masih terasa lemas.Sekarang agar tidak kambuh lagi sakitnya, setiap kebelet pipis langsung ke toilet.
Meski lagi ada kerjaan atau apapun langsung ke toilet.
Dan mengurangi naek sepeda motor, klo berangkat kerja jalan kaki, cuman 5 menit :D


*semoga sharing ini bisa berguna :)

Tidak ada komentar: