Mendekati due date akhir bulan, semuanya serba sibuk.
Apalagi bulan ini aku 2 hari ga masuk karena sakit.
Hasilnya kerjaan agak keteteran.
Nilai anak2 banyak yang kurang :(
Saat itu sudah tanggal 26 Februari, sedangkan Februari hanya sampe tanggal 29.
Intinya, kerjaanku harus kelar dalam waktu 3 hari lagi.
Padahal tanggal 27 aku libur.
Duh pusingnya...
Dengan niat yang mantab dan pasti, demi dedikasi ke perusahaan untuk mempertahankan performa kerja, ceile...
Aku ngelembur tanpa uang lembur [halah!]
Ya, disini ga ada istilah lembur, jadi diubah aja dengan istilah 'nambah kerja'.
Seharusnya aku pulang jam 16:30, tetapi karena masih butuh rekaman anak2 yang masuk Sore, maka aku relakan waktu untuk merekam mereka.
Baru selesai ngrekam sekitar jam 18:30.
Sebelum pulang solat magrib dulu dilanjut makan mie ayam hasil nitip mba Eno.
Jam 19:00 tet diajak pulang suami.
Sebelum pulang masih disempet-sempetin ganti batre rekaman biar bisa ngrekam anak2 yang masuk Malem.
Malemnya, jam 23:00 nelponin Team Leader agar ga lupa ngrekamin anak2 malem.
Yah semuanya demi mempertahankan performa kerja.
Setelah itu barulah aku bisa terlelap tidur, setidaknya dengan bekal rekaman yang banyak hari ini maka bisa memperingan pekerjaanku hari kamis, karena besok jadwalku libur otomatis aku tidak bisa merekam mereka.
Besoknya, ga sengaja ga dinyana aku lihat catatan absen di tas kecilku.
Masya Allah, kemaren aku lupa ga absen pulang.
Artinya, kerjaanku seharian kemaren hanya diberikan setengah harga.
Kerja dari jam 7:30 - 19:00 hanya di hitung 4 jam.
Ini nih yang aku ga suka dengan aturannya, jika lupa tidak absen masuk/pulang gaji akan dipotong sebanyak 4 jam.
Beda lagi jika kita telat, dipotongnya hanya 1 jam.
Padahalkan klo telat artinya orang itu tidak rajin, tidak tepat waktu dan tidak menghargai waktu, kenapa potongannya lebih dikit ?
Pernah tuh bulan Desember, diajakin meeting sampe malem sekitar jam 21:30 baru pulang.
Dan karena keadaan yang setengah ngantuk, aku lupa absen pulang.
Hasilnya, gaji bulan depan dipotong 4 jam.
Nyesek ga sih ?!
Tapi mungkin setiap perusahaan punya 'aturan' sendiri-sendiri.
Dibalik semua itu ternyata ada juga keuntungan-keuntungan yang aku dapat.
Aku jadi lebih disiplin, menghargai setiap tetes keringat yang terbuang dari tubuhku, dan tahu rasanya bekerja dengan orang non pribumi.
Kalau dipikirkan lagi, ternyata Allah sudah memberikan banyak rejeki untukku.
1. Pindah kerja bisa dapet jodoh. Buktinya sekarang aku dapet suami yang ketemunya gara-gara aku pindah ke kantor ini :)
2. Pindah kerja dengan gaji yang lebih tinggi, bahkan disamakan dengan orang yang telah berijasah D3 ataupun S1. Padahalkan aku cuman lulusan STM, tapi bisa mendapatkan posisi yang seharusnya diisi oleh orang yang telah berijasah dan gajinya cukup tinggi dengan statusku ini.
3. Pindah kerja mendapatkan suasana kantor yang friendly. Mau solat gampang, karena tersedia mushola dan tempat wudu khusus wanita. Pernah tuh aku freelance di gedung daerah Sudirman, mau solat susah banget. Udah wudunya di toilet, musholanya letaknya jauh lagi dan musti pake ID, padahal kalau freelance kan ga punya ID. Jadi terpaksa aku nunggu orang yang lewat baru bisa masuk itu mushola. Kalau lagi beruntung bisa cepet masuk, tapi rata-rata jarang ada yang masuk mushola, tak tau knapa :-<
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar